Pengobatan yang digunakan di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, Jakarta
(1) Radiofrequency Ablation
Radiofrequency ablation memiliki jarum multipolar, sistem pemantau suhu, suhu maksimum dapat mencapai 125 derajat celcius, pada saat tindakan berlangsung selalu memantau target suhu, untuk menjamin keamanan dan hasil pengobatan yang baik.
Proses pengobatan yaitu dibawah panduan DSA, CT, maupun USG, dilakukan tusukan dari kulit, kemudian jarum elektroda dimasukkan ke sumber rasa nyeri. Bagian depan jarum elektroda akan terbuka menjadi 10 jarum berbentuk seperti payung. Suhu panas radiofrequency ablation adalah menggunakan aliran listrik dengan frekuensi tinggi, sehingga sekitar jarum elektroda menghasilkan gesekan dan ion berkecepatan tinggi, pada saat suhu sudah mencapai 80-100 derajat, maka rasa nyeri akan terbakar dan akan hancur, biasanya teknik tersebut disebut sebagai “pembakaran”.
(2) C ARM
Merupakan salah satu alat radiologi yang digunakan oleh klinik nyeri dan tulang belakang untuk melihat gambar atau obyek pasien (rontgen), yang akan dilihat langsung dengan cara floroscopi dengan bantuan layar monitor.
(3) Injection steroid MSK USG Guide
Suntikan yang dibantu dengan USG untuk melihat inflamasi (peradangan) pada jaringan lunak atau otot dsb, yg bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat inflamasi.
(4) Ozone-prolozone
Adalah teknik homeopati / oksigen ozon injeksi dikembangkan dan dipelopori oleh Dr Frank Shallenberger. Hal ini sangat baik untuk semua bentuk musculo-skeletal dan nyeri sendi termasuk leher kronis dan sakit punggung, cedera manset rotator, pinggul degeneratif dan rematik dan lutut, merosot cakram, dan bahu dan nyeri siku.
Prolozone Terapi adalah teknik injeksi mirip dengan Prolotherapy yang menggunakan ozon. Penggunaan ozon menyebabkan sendi untuk menyembuhkan lebih cepat daripada di Prolotherapy tradisional. Hal ini karena ozon adalah molekul yang sangat reaktif dan ketika disuntikkan ke dalam kapsul sendi ia mampu merangsang kemampuan memperbaiki sendi fibroblastik.
(5) Epidural Cateter
Sebuah mikro cateter sementara akan dimasukkan ke dalam ruang epidural pada tulang belakang, hal ini bertujuan agar dapat melakukan injeksi obatnyeri dengan arah dan target lokasi sasaran yang lebih tepat.
(6) Terapi Platelet Rich Plasma (PRP)
Sebagai metode terapi yang memberikan harapan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan pada penderita radang sendi. Hal ini tentu menjadi harapan baru di dalam metode penyembuhan radang sendi.
Terapi Platelet Rich Plasma merupakan tindakan mengambil sebagian darah penderita lalu dilakukan spinning untuk memisahkan antara sela darah putih dan sel darah putih. Kemudian platelet yang terkonsentrasi diinjeksikan pada area yang mengalami kerusakan untuk mengeluarkan growth factor yang dapat membantu proses penyembuhan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar